Select Menu
Select Menu

Favourite

Jawa Timur

Wisata

Gambar tema oleh konradlew. Diberdayakan oleh Blogger.

Slider

Culture

Transportasi Tradisional

Rumah Adat

Bali

Pantai

Seni Budaya

Kuliner

Sawi adalah salah satu sayuran yang mudah untuk ditanam dan cepat untuk dipanen. Harga sawi di pasaran juga cukup menjanjikan untuk para petani di Indonesia. Sawi bisa dengan mudah kita temukan di pasar-pasar, baik itu pasar tradisional maupun pasar modern.

Saat ini banyak sekali model sawi, dari mulai sawi hijau sampai sawi putih. Untuk Anda yang memiliki lahan yang cukup luas, membudidayakan sawi bisa jadi pilihan yang tepat. Namun untuk Anda yang memiliki lahan yang terbatas, menanam sawi dalam pot bisa jadi pilihan yang tepat.

Sawi bisa tumbuh subur di dataran tinggi maupun di dataran rendah. Sawi bisa tumbuh subur di lahan yang gembur dengan pengairan dan pemupukan yang cukup.

Cara Menanam Sawi dalam pot
  • Siapkan polibag dengan ukuran 15 cm lalu isi dengan tanah humus atau kompos
  • Semaikan biji sawi dalam satu polibag lalu siramlah secara berkala
  • Jika sudah tumbuh, cabut biji sawi dari persemaian di polibag kecil lau pindahkan ke  dalam pot dengan ukuran lebih besar.
  • Siramlah setiap hari dan pupuklah menggunakan pupuk organik
Jika Anda tidak memiliki budge yang cukup untuk membeli pot, Anda bisa memanfaatkan kaleng cat atau ember bekas. Sawi yang siap dipanen adalah sawi yang sudah berumur dua bulan.

Cara memanen sawi

Memanen sawi bisa dilakukan dengan dua cara, bisa dengan cara mencabut seluruh tanaman dan bisa juga dengan memotong batang tepat diatas permukaan tanah agar sawi kembali bertunas.

Sumber Artikel : http://www.caramenanam.com/2013/05/cara-menanam-sawi-dalam-pot-yang-benar.html
Seledri merupakan sayuran yang banyak dipakai sebagai bahan pelengkap sop bisa juga dibuat sebagai obat. Bahasa latin dari seledri adalah apium graveolens kadang sering disebut sebagai daun sop. Seledri sendiri dapat tumbuh di daratan tinggi maupun rendah yaitu dengan tinggi maksimal 1000 sampai dengan 1200 m di bawah permukaan laut, dan suhu udaranya 7 sampai 16 derajat (elcius) serta pH tanah berkisar 5,5 sampai 6,8.

Budidaya seledri bisa dengan anakan atau biji. Seledri termasuk tanaman dengan perawatan yang mudah. Bisa juga sebagai tanaman hias untuk skala rumah tangga dengan cara penanamannya pada pot gantung. Media yang cocok untuk budidaya seledri adalah campuran dari tanah yang subur, pupuk kandang, sekam/serbuk gergaji dengan perbandingan sebagai berikut 1 : 1 : 1. Penyemaian biji dapat dilakukan pada bedengan dengan media budidaya tanah / moss. Sebarkan biji seledri secara perlahan dan merata. Untuk memastikan biji tersebar secara merata maka bisa ditambahkan pasir pada saat menabur biji. Agar biji cepat berkecambah maka jangan sampai media tanam lembab. Jika seledri sudah tumbuh serta mengeluarkan 2 sampai 3 daun, maka sudah bisa untuk dipindah dan ditanam pada gelas plastik atau polybag, bila seledri sudah tambah besar maka bisa dipindah ke tempat yang lebih besar / bisa di tanam di talang plastik.

Untuk budidaya seledri pada skala rumahan tidaklah terlalu sulit, yang terpenting selalu jaga media tanam agar tidak lembab. Terutama pada musim hujan, tapi saat musim kemarau jarang ditemukan hama penyakit yang menyerang. Untuk menghindari hama penyakit cukup dengan memberikan pupuk daun seminggu sekali secara semprot. Untuk masa panen bisa dilakukan seminggu sekali yaitu dengan cara memetik daun yang agak besar. Buang setiap anakan yang keluar dari seledri agar daun lebih cepat tumbuh besar. Dengan begitu pertumbuhan daun bisa maksimal. Semoga artikel cara menanam seledri ini bisa membantu anda dalam bercocok tanam dengan benar.

Sumber Artikel : http://www.caramenanam.com/2013/07/cara-menanam-daun-seledri-sendiri.html
Tomat adalah salah satu sayuran yang cukup menjanjikan untuk pasar Indonesia. Walaupun harga tomat di Indonesia naik turun, namun iklim Indonesia yang memang sangat cocok untuk membudidayakan tomat membuat para petani di Indonesia terus membudidayakan tomat.

Tomat pun ditanam dalam skala  kecil, menengah dan bahkan dalam skala besar di Indonesia. Walaupun dalam skala yang berbeda, namun cara menanam tomat tetap saja sama. Menanam tomat bagi sebagian orang merupakan salah satu kepuasan tersendiri, apalagi jika tomat yang ditanam bisa berbuah dengan lebat.

Cara Menanam Tomat

Tahap Pembibitan


Sebelum menanam tomat pada media yang telah disediakan, ada baiknya jika Anda mempersiapkan bibit unggul untuk mulai melakukan pembibitan. Jangan lupa juga untuk menyemai bibit jika sudah terlihat kecambahnya dan pisahkanlah bibit jika sudah berukuran kira-kira 3cm.

Tahap Penanaman

jika bibit sudah siap tanam, maka Anda bisa memindahkan bibit pada media tanam yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Tanamlah tomat dalam keadaan tegak sempurna agar tomat tidak tumbuh condong atau berat sebelah.

Setelah dipindahkan, siramlah tanaman tomat secara berkala pada pagi dan sorea hari dengan menggunakan air yang dicampur dengan urea. Untuk minggu-minggu pertama penanaman tomat sebaiknya dihindarkan dari sinar matahari langsung agar tidak cepat layu.

Tahap Perawatan

Untuk masalah perawatan, penyiraman bisa dilakukan secara berkala minimal dua kali sehari, yakni pada pagi hari dan pada sore hari. Disarankan untuk tidak berlebihan saat melakukan penyiraman.

Dalam hal pemupukan, sebaiknya jangan menaburkan pupuk langsung ke tanaman, tapi diberi jarak kurang lebih 5cm-10cm dari batang tanaman. Pemberian pupuk dilakukan setiap 2 minggu sekali.

Anda juga bisa melakukan pemusnahan hama dengan menyemprotkan pestisida, tapi jangan berlebihan karena akan berakibat buruk bagi kualitas buah tomat yang dihasilkan.

Sumber Artikel : http://www.caramenanam.com/2013/05/tips-dan-cara-menanam-buah-tomat-yang.html
Siapa yang tak mengenal terong? Buah yang satu ini memang sangat terkenal di Indonesia, dan sering dimasak sayur.  Terong (Solanum melongena) adalah tanaman berjenis perdu yang dapat tumbuh hingga mencapai tinggi 60-90 cm. Dengan daun tanaman lebar dan berbentuk telinga. Memiliki bunga berwarna ungu dan merupakan bentuk bunga yang sempurna, biasanya bunga terpisah dan terbentuk di dalam tandan bunga. Langsung saja, kita akan membahas secara detail tentang cara menanam terong hidroponik.


Media hidroponik yang baik memiliki pH yang netral atau antara 5.5 -6.5 dan dapat mempertahankan kelembaban.  Media untuk persemaian atau pembibitan dapat menggunakan media berupa pasir halus, arang sekam atau rockwool. Media dengan pasir memang tergolong murah namun kurang bisa menahan air. Dan media yang baik adalah campuran sekam, serbuk gergaji dan serbuk sabut kelapa. Media untuk tanaman dewasa dapat menggunakan pasir yang agak kasar, campuran arang sekam, rockwool dan lain-lain. Arang sekam dapat menjadi pilihan, karena terhindar dari berbagai penyakit yang hidup di dalam pasir.

Kita dapat mulai menanam, tapi siapkan dahulu apa yang dibutuhkan, seperti: media tanam yang digunakan untuk wadah semai, kita bisa menggunakan pot plastik, atau polybag kecil, bisa juga bak plastik, nampan semai, atau berupa kotak kayu. Untuk wadah tanaman dewasa, gunakan polybag ukuran 30-40 cm. Siapkan kertas tissue/koran basah untuk menjaga kelembaban, ayakan pasir halus untuk mengayak media persemaian, handsprayer, centong (untuk mengaduk media), pinset untuk seleksi bibit, polybag ukuran 5 kg, benang rami untuk mengikat tanaman, dan ember untuk menyiram.

Tuangkan benih yang sudah dicampur dengan pasir ke wadah semai dengan media setebal 5-7 cm secara merata. Tutup dengan media semai sekitar 3-5 mm. Tutup permukaan media dengan tisu yang dibasahi handsprayer. Simpan di tempat gelap dan aman. Jangan lupa di kenakan sinar matahari selama 1-2jam secara berkala guna kecambah tumbuh dengan sehat. Buang tisu setelah benih berkecambah.

Setelah tinggi bibit sekitar 2-3 cm pindahkan ke dalam polybag pembibitan. Bibit kecil yang berkecambah dalam wadah semai disirami dengan air biasa. Jangan menyiram secara berlebih agar tidak terjadi pembusukan.

Cabut benih dari wadah semai ketika benih sudah berumur 15-17 hari atau sekitar 3-4 minggu setelah semai. Cabut dengan hati-hati agar akar tidak rusak. Kemudian tanam pada pot/polybag pembibitan.
Transplatasi tanam dapat dilakukan ketika media sudah tidak lagi dapat memuat akar tanaman, lakukan dengan menyiapkan polybag yang lebih besar, lubangi polybag lama pada bagian bawah dan pindahkan tanaman yang aka dipindah bersama dengan media ke dalam polybag yang baru.

Penyiraman dapat dilakukan dengan menggunakan handsprayer, gembor atau emprat atau gayung. Pada masa persemaian cukup dengan handsprayer 4-5 kali sehari untuk menjaga kelembaban media. Pada masa pembibitan penyiraman dilakukan dengan gembor  sebanyak 5-6 kali sehari dengan tambahan berupa larutan encer hara. Pada masa pertumbuhan & produksi, penyiraman dapat dilakukan dengan memberikan 1.5-2.5 liter larutan encer hara dengan setiap harinya.

Penyiraman otomatis dilakukan dengan Sprinkle Irrigation System dan Drip Irrigation System (sistem penyiraman semprot & tetes). Perawatan tanaman yang harus dilakukan adalah : Pemangkasan, pengikatan, penjarangan bunga (pada sayuran buah), pengendalian hama dan penyakit.

Di atas adalah cara menanam terong hidroponik yang mungkin dapat dipelajari, semoga bermanfaat.

Sumber Artikel : http://www.caramenanam.com/2013/07/cara-menanam-terong-hidroponik-agar.html
Kali ini kami akan membahas tentang cara menanam kangkung hidroponik dengan benar dan baik. Anda dapat menyimak yang berikut ini jika ingin mencoba menanam kangkung secara hidroponik :

Bahan dan juga alat menanam kangkung hidroponik :

• Bibit kangkung
• Baskom ataupun pot 2 buah ( yang 1 pendek dan yang 1 tinggi )
• Sekam atau pasir
• Styrofoam
• Pinset berguna untuk mengambil bibit kangkung
• Cutter berguna untuk memotong styrofoam
• Pinset berguna untuk mengambil bibit kangkung
• Air

Cara menyemai biji kangkung hidroponik :
  1. Anda dapat menyiapkan satu buah baskom ataupun pot sebagai media tanam bibit. Gunakan yang pendek.
  2. Untuk Media tanam yang anda digunakan adalah sekam, kemudian biarkan sekam dengan keadaan basah serta tidak perlu dicuci. Jika anda ingin menggunakan sebuah pasir sebagai media tanam, pasir tersebut harus dicuci lebih dulu seperti beras.
  3. Selanjutnya Buatlah baris pada sekam, dengan memberi jarak 2 cm  ukuran 1 cm.
  4. Kemudian anda dapat menebarkan biji kangkung ke baris baris sekam, jangan bertumpuk tumpuk. Tutuplah kembali biji dengan menggunakan sekam sampai semua biji tertutup dan juga tidak terlihat.
  5. Setelah 3 hari lamanya, jemur media tanam pada sinar matahari. Lalu Tanaman kangkung ini akan mulai terlihat dalam kurun waktu 5 hari.
Cara menanam kangkung hidroponik :
  1. Pertama Siapkan satu buah baskom ataupun pot sebagai media tanam untuk kangkung. Gunakanlah yang tinggi.
  2. Isikan baskom ataupun pot dengan air, tetapi tidak sempai penuh. Pada pH air yang digunakan netral, gunakan air sumur .
  3. Lalu Ambil styrofoam, potong sesuai ukuran pada baskom ataupun pot yang akan di gunakan. Kemudian buatlah lubang pada styrofoam masing-masing dengan ukuran yang berdiameter 1 cm untuk tempat pada menanam kangkung.
  4. Letakanlah styrofoam diatas air di dalam baskom ataupun pot.
  5. Lalu Ambil bibit kangkung yang telah berusia 5 hari menggunakan pinset. cucilah terlebih dahulu akar dari kangkung dalam air dan menggoyangkan perlahan akar di dalam air. Selanjutnya Masukan dalam lubang styrofoam yang telah anda sediakan dalam baskom.
  6. Kangkung bisa di panen dalam 25 sampai 30 hari sejak di tanam pada media. Anda bisa menyiapkan media tanam dengan yang anda kehendaki.
Sumber Artikel : http://www.caramenanam.com/2013/07/cara-menanam-kangkung-hidroponik-dengan.html
Buah jambu biji mempunyai nilai ekonomis yang tinggi, cita rasa buah ini sangat khas, dengan warna yang menarik dan mengandung vitamin C yang cukup tinggi. Selain itu buah jambu biji dipercaya dapat menyembuhkan penyakit demam berdarah.  Jambu biji merupakan tanaman tahunan yang berbentuk perdu dengan tinggi sekitar 3-10 m dan percabangan yang rendah. Dapat tumbuh didaerah dengan ketinggian 0-1000 m dpl. Dan tumbuh baik pada tanah yang gembur dengan kandungan air yang cukup.

Cara menanam jambu biji bermacam – macam, seperti melalui biji, dengan mencangkok, melalui tunas akar ataupun dengan cara okulasi.. Cangkok adalah cara paling tepat, karena tentunya akan memiliki sifat tumbuh induk, dan akan cepat berbuah. Jika dengan biji, tentnunya sangat lama, sekitar 7 tahun baru akan berbuah.

Langsung saja kita memulai cara menanam dengan teknik cangkok.
  1. Pilih cabang yang tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua untuk dicangkok.
  2. Kupas kulit sekeliling cabang dengan panjang 12 cm hingga terlihat kayunya. Biarkan selama sehari agar lendir pada kayu hilang.
  3. Setelah bagian kayu tadi kering, tutup dengan campuran tanah dan campuran kompos, perbandingan 1:1,  bungkus dengan sabut kelapa atau plastik.
  4. Siram cangkokan agar tidak kering.
  5. Setelah 3-4 minggu dari pencangkokan, akan tumbuh akar. Setelah akar tumbuh banyak pada cangkokan, potong cabang pada bagia bawah cangkokan.
  6. Tanam pada media yang sudah diberi tanah.
  7. Setelah lewat 2-3 bulan didalam keranjang, pindahkan tanaman.
Berikut adalah langkah penanaman :
  1. Buat lubang tanam dengan ukuran 40x40x40 cm dan jarak 4x4 m.
  2. Dua minggu sebelum menanam, lubang diberi pupuk kandang sekitar 1-2 blek atau sekitar 20 kg.
  3. Bibit ditanam ditengahnya, buang pembungkusnya / keranjang.
  4. Kemudian timbun kembali menggunakan campuran tanah dan pupuk kandang hingga penuh sampai permukaan.
Proses pemupukan :
  1. Sebagai pupuk dasar, dapat dengan pupuk kandang sebanyak 20 kg.
  2. Pupuk kandang dan 600-750 gr NPK pada tanaman yang berumur 1 tahun. NPK dapat diberikan 4-5 kali dengan setiap kali pemberian 150 gram.
  3. Tambah 225 gram NPK/pohon diberikan selama 4-5 kali ketika mur 2 tahun.
  4. Ketika umur 3 tahun ditambahkankan 450 gram/pohon diberikan 4-5 kali.
Proses pemeliharaan :
  1. Pemangkasan tunas - tunas air, beberapa cabang tersier yang tumbuh kebawah dan beberapa ranting yang kering.
  2. Penyiangan dapat dilakukan bersama dengan pemupukan.
  3. Pengairan dilakukan baiknya pada tanaman yang masih muda.
Hama yang paling penting yang menyerang jambu ialah ulat trabala pallida yang hidup pada tanaman inangnya yaitu pohon alpokat, jenis-jenis jambu

Sumber Artikel : http://www.caramenanam.com/2013/07/cara-menanam-jambu-biji-dengan-teknik.html
Hidroponik adalah teknik menanam yang sudah tidak asing bagi kita. Rata – rata tanaman dipelihara dengan metode ini jauh lebih sehat. Selain itu, teknik hidroponik telah mampu mempercepat pertumbuhan tanaman sebesar 30% hingga sampai 50%. Dengan teknik hidroponik, tanaman akan tumbuh lebih cepat pula karena penyerapan nutrisi lebih maksimal. Nutrisi yang diberikan dapat tercampur langsung dengan media air yang digunakan.

Ada macam – macam media yang dapat digunakan sebagai media yang digunakan untuk menanam tanaman dengan media hidroponik. Hidrocorn adalah media yang mengalirkan air paling cepat, Media ini akan membuat tanaman lebih banyak menyerap nutrisi yang diberikan. Selain itu media hidrocon dapat kita gunakan berulang – ulang.

Ada juga media lain seperti rockwool, media ini menggunakan bebatuan seperti susunan dari bebatuan vulkanis dan beberapa batu kapur. Pembuatan media ini adalah dengan melelehkan bahan dengan suhu yang tinggi. Adonan lelehan tersebut di pintal dengan alat khusus seperti pengolahan kapas. Kemudian dibentuk lembaran atau di press menjadi bentuk lembaran atau kotak. Kelebihan media ini adalah mampu menampung kandungan air lebih banyak sekitar 12 kali lebih banyak dan kandungan udara yang lebih banyak 20%. Kelemahan dari media ini yaitu kadar pH yang tinggi dengan ukuran pH 7.8.

Media lain yang biasa digunakan adalah perlit atau vermikulit, dan beberapa macam atau jenis pasir.
Nutrisi yang diberikan harus tepat dan sesuai agar tanaman tumbuh dengan sesuai yang diharapkan. Nutrisi dapat dibeli di toko khusus hidroponik. Nutrisi yang paling sering didapati adalah bentuk konsentrat yang dapat dengan mudah Larut di dalam air. Campuran dapat dilakukan dengan menggunakan air sebanyak 1 galon dengan 2 sampai 4 sendok teh. Nutrisi bentuk konsentrat biasanya lebih mahal.

Kadar pH air standart pada media hidroponik adalah 5.7 hingga 6.8 pH. Untuk menaikkan kadar pH kita dapat mencampurkan air dengan potas, dan jika kadar pH yang terlalu tinggi, kita dapat menurunkan dengan larutan air dan asam fosfat.

Demikian cara menanam tumbuhan dengan teknik hidroponik, semoga panduan dan info ini dapat berguna dan dapat bermanfaat bagi anda yang ingin menanam dengan teknik.

Sumber Artikel : http://www.caramenanam.com/2013/09/hidroponik-cara-menanam-dengan-kualitas.html